SoalNo. 21). Pernyataan yang benar mengenai perbedaan antara sel prokariotik dengan sel eukariotik adalah A. Sel prokariotik dilindungi oleh dinding sel, sedangkan sel eukariotik tidak memiliki dinding sel. B. Sel Prokariotik selalu memiliki flagela sebagai alat gerak, sedangkan seluruh sel eukariotik tidak memiliki alat gerak.
Pernyataanyang benar mengenai sifat enzim berdasarkan gambar adalah a. mempercepat reaksi kimia. b. menghambat reaksi kimia. c. terdiri atas protein. d. kerja enzim spesifik. e. bekerja dua arah. Jawaban : C. 28. Perhatikan jalur fermentasi berikut ini!
SemuaJawaban Benar; Jawabannya Adalah : D. Gen Bertemu Secara Acak Saat Pembentukan Gamet. Dilansir Dari Encyclopedia Britannica, Pernyataan Yang Benar Mengenai Hukum Ii Mendel Adalah Gen Bertemu Secara Acak Saat Pembentukan Gamet.
cash.
Fermentasi Adalah β Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, dimana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam. Nah kali ini kami akan memberikan pembahasan mengenai apa itu Fermentasi? Apakah ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar apa itu istilah Fermentasi? Untuk itu simak penjelasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian FermentasiCiri Ciri FermentasiTujuan FermentasiFungsi FermentasiJenis Jenis FermentasiFermentasi AlkoholFermentasi Asam LaktatFermentasi Asam CukaReaksi FermentasiManfaat FermentasiContoh FermentasiMacam Macam FermentasiMacam Fermentasi Berdasarkan Produk yang DihasilkanMacam Fermentasi Berdasarkan Penggunaan OksigenMacam Fermentasi Berdasarkan Proses yang Dihasilkan oleh Mikroba Fermentasi ialah suatu proses enzimatik yang mana enzim yang bekerja sudah dalam kondisi terisolasi yakni dipisahkan dari selnya atau juga masih dalam kondisi terikat di dalam sel. Pada beberapa proses fermentasi yang memanfaatkan sel mikroba, reaksi enzim mungkin berlangsung seutuhnya di dalam sel mikroba disebabkan karena enzim yang bekerja itu memiliki sifat intraselular. Ciri Ciri Fermentasi Adapun ciri-ciri fermentasi diantaranya yaitu Fermentasi berlangsung ke dalam proses glikolisis Energi ATP yang terbentuk lebih sedikit kalau dibandingkan dengan Respirasi Aerob. Terjadi pada organisme yang tak membutuhkan oksigen bebas, ex bakteri dan protista yang hidup di rawa, lumpur atau tempat-tempat lain yang tak ada oksigen. Tidak terjadi penyaluran elektron ke dalam siklus krebs serta transpor electron. Tujuan Fermentasi Adapun tujuan fermentasi diantaranya yaitu Mengendalikan pertumbuhan mikroba pada makanan. Mempertahankan gizi yang ada di dalam makanan. Menciptakan kondisi kurang memungkinkan untuk mikrobia kontaminan. Fungsi Fermentasi Adapun fungsi fermentasi diantaranya yaitu Menyelamatkan makanan dari berbagai masalah makanan, salah satu masalah makanan adalah roti tidak mengembang, dengan adanya ragi maka roti menjadi berkembang. Penganekaragaman pangan, dengan adanya penganekaragaman pangan maka kebutuhan akan pangan menjadi lebih tercukupi. Memperpanjang masa pemyimpanan, misalnya dengan adanya bakteri Rhizopus oligoporus pada bahan makanan kacang kedelai maka akan menghasilkan tempe yang tahan busuk lebih lama daripada yang tidak diberi bakteri tersebut. Meminimalkan kerugian, dengan masa penyimpanan yang bertambah panjang dengan adanya teknik fermentasi, maka kerugian akan berkurang. Menambah gizi makanan, Jika dimanfaatkan dengan baik maka gizi bahan makanan akan terkendali atau bahkan menambah gizi makanan tersebut. Jenis Jenis Fermentasi Adapun jenis-jenis fermentasi diantaranya yaitu Fermentasi Alkohol Fermentasi alkohol ialah suatu hasil perubahan glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida. Makhluk hidup yang berfungsi dalam fermentasi alkohol tersebut yakni ragi untuk produksi roti, tape maupun minuman keras. Berikut persesuaian bentuk fermentasi alkohol yaitu C6H12O6 β 2 C2H5OH + 2 CO2 Lebih komplitnya, pada fermentasi alkohol, asam piruvat diganti menjadi etanol melewati dua fase bentuk. Fase pertama, pelepasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian diganti berupa asetaldehida. Fase kedua, bentuk pengurangan asetaldehida oleh NADH berupa etanol. NAD yang terjadi akan difungsikan untuk glikolisis. Organ ragi dan bakteri memulai pernapasan secara anaerob. Pada fermentasi tersebut, staminaATP yang diperoleh dari 1 partikel glukosa terdapat 2 partikel ATP, berlainan dengan prosedur pernapasan aerob yang berganti 1 partikel glukosa berupa 34 ATP. Hasil fermentasi alkohol menjadi CO2 dalam pembuatan roti difungsikan untuk meningkatkan adonan roti sehingga roti berliang roma. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat ialah pernapasan yang berlangsung pada organ hewan maupun manusia, pada saat diperlukan oksigen tidak terlakasna efek dari bekerja sangat berat. Di dalam organ otot, asam laktat bisa menimbulkan gelagat kram dan kecapean. Laktat yang terhimpun sebagai hasil limbah yang dapat menimbulkan organ otot penat dan linu, namun secara ringan dapat dibawa oleh darah ke hati untuk diganti kembali berupa piruvat. Glukosa dibelah menjadi 2 partikel asam piruvat melewati glikolisis, mencipta 2 ATP dan 2 NADH. Fermentasi Asam Cuka Fermentasi asam cuka ialah contoh fermentasi yang terjadi dalam kondisi aerob. Jenis fermentasi tersebut dilakukan oleh mikroba asam cuka dengan substrat etanol. Stamina yang diperoleh 5 kali lebih besar dari stamina yang diperoleh oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi Fermentasi Reaksi dalam fermentasi berlainan bergantung pada jenis gula yang dipakai dan dibuat yang diperoleh. Secara ringkas, glukosa ialah gula paling normal, melewati fermentasi akan memperoleh etanol. Reaksi fermentasi tersebut dilakukan oleh ragi dan dipakai pada pembuatan makanan. Berikut persesuaian reaksi kimia yaitu C6H12O6 β 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP Alur biokimia yang berlangsung, aktualnya beraneka ragam bergantung jenis gula yang dibuat, namun biasanya menyertakan alur glikolisis, yang menjadi bagian dari fase awal pernapasan aerobik pada sebagian besar makhluk hidup. Alur terakhir akan beraneka ragam bergantung pembuatan akhir yang diperoleh. Manfaat Fermentasi Adapun manfaat fermentasi diantaranya yaitu Memperkaya variasi makanan dengan mengganti aroma, rasa, dan komposisi makanan. Mengawetkan makanan dengan mereproduksi sejumlah asam laktat, alkohol, dan asam asetat dalam besaran yang relevan. Memperkaya nutrisi makanan dengan menambahkan sejumlah protein, asam amino, bersama vitamin. Mengeliminasi senyawa anti nutrien. Mengemat waktu dan sumber kapasitas yang dibutuhkan dalam memproses makanan Makanan berfermentasi dapat meningkatkan nilai gizi bagi yang mengkonsumsi. Makanan atau minuman berfermentasi dapat meningkatkan mutu kesehatan karena mengandung prebiotik. Manfaat makanan atau minuman berfermentasi dapat meningkatkan nilai jual produk serta bernilai ekonomis. Contoh Fermentasi Bir terbuat dari mengambil biji-bijian, seperti jelai, gandum, atau gandum hitam, didiamkan bersemi serta mengeringkannya, dan Melumat menjadi bubur. Bubur ini setelah itu dicampur dengan air panas, dan beberapa fermentasi dimulai. setelah diolah lebih lanjut, larutan dipindahkan ke wadah, di mana fermen ditambahkan ke campuran. Fermen ini βmakanβ gula yang ada dalam bubur serta mengubahnya menjadi karbonium dioksida dan alkohol. setelah beberapa minggu fermentasi dan jangka waktu pengkondisian, bir siap untuk disaring serta dikonsumsi. Anggur dibuat menggunakan cara yang serupa yang pula melibatkan fermentasi. Anggur dihancurkan untuk melepaskan jus banyak gula, yang selanjutnya dipisahkan dari kulit atau didiamkan untuk beristirahat beberapa durasi untuk meresap beberapa dari rasa, tanin, serta corak kulit. Fermen setelah itu ditambahkan, serta sari buah anggur didiamkan untuk fermentasi selagi beberapa minggu, pada ketika itu bakal dipindahkan ke media yang berlainan serta diproses pada tingkat lebih lamban, setelah itu dimasukan kedalam botol. Macam Macam Fermentasi Adapun macam-macam fermentasi diantaranya yaitu Macam Fermentasi Berdasarkan Produk yang Dihasilkan Homofermentatif yaitu fermentasi yang produk akhirnya hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembutaan yoghurt. Heterofermentatif yakni fermentasi yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape. Macam Fermentasi Berdasarkan Penggunaan Oksigen Fermentasi aerobik ialah fermentasi yang memerlukan oksigen. Fermentasi anaerobik tidak memerlukan oksigen. Macam Fermentasi Berdasarkan Proses yang Dihasilkan oleh Mikroba Fermentasi yang Memproduksi Sel Mikroba Biomass Produksi komersial dari biomass dapat dibedakan menjadi produksi yeast untuk industri roti, dan produksi sel mikroba untuk digunakan sebagai makanan manusia dan hewan. Fermentasi yang Menghasilkan Enzim dari Mikroba Secara komersial, enzim dapat diproduksi oleh tanaman, hewan, dan mikroba, namun enzim yang diproduksi oleh mikroba memiliki beberapa keunggulan yaitu, mampu dihasilkan dalam jumlah besar dan mudah untuk meningkatkan produktivitas bila dibandingkan dengan tanaman atau hewan. Fermentasi yang Menghasilkan Metabolit Mikroba Metabolit mikroba dapat dibedakan menjadi metabolit primer dan metabolit sekunder. Produk metabolisme primer yang dianggap penting contohnya etanol, asam sitrat, polisakarida, aseton, butanol, dan vitamin. Sedangkan metabolit sekunder yang dihasilkan mikroba contohnya antibiotik, pemacu pertumbuhan, inhibitor enzim, dan lain-lain. Demikianlah pembahasan mengenai Fermentasi Adalah semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Fermentasi adalah β Pengertian, Jenis, Faktor dan Proses β Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Fermentasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, jenis, faktor dan proses, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Fermentasi Fermentasi adalah proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi serta terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba βMadigan, 2011β. Fermentasi berasal dari bahasa Latin Ferfere yang artinya mendidihkan. Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis fermentasi, terdiri atas 1. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat adalah fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob. Reaksinya C6H12O6 ββββ> 2 C2H5OCOOH + Energi enzim Prosesnya 1. Glukosa ββββ> asam piruvat proses Glikolisis. enzim C6H12O6 ββββ> 2 C2H3OCOOH + Energi Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Campuran Homogen Heterogen Adalah 2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat. 2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ββββ> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD piruvat dehidrogenase Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat 8 ATP β 2 NADH2 = 8 β 23 ATP = 2 ATP. 2. Fermentasi Alkohol Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP. Reaksinya 1. Gula C6H12O6 ββββ> asam piruvat glikolisis 2. Dekarbeksilasi asam piruvat. Asampiruvat ββββββββββββββββββββ> asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase CH3CHO 3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol etanol. 2 CH3CHO + 2 NADH2 βββββββββββββββββ> 2 C2HsOH + 2 NAD. alcohol dehidrogenase enzim Ringkasan reaksi C6H12O6 βββββ> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Sublimasi Adalah 3. Fermentasi Asam Cuka Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka Acetobacter aceti dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi aerob C6H12O6 βββββ> 2 C2H5OH βββββββββββββββ> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal glukosa bakteri asam cuka asam cuka Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal, dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai βrespirasi pernafasan tanpa udaraβ. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Taksonomi Bloom Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, βSaya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultanβ¦.. Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebutβ¦ Saya benar-benar tidak tahuβ. Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase. Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg sebuah perusahaan bir di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing cara pembuatan bir. Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa C6H12O6 yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol 2C2H5OH. Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fermentasi Keberhasilan fermentasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu Keasaman βpHβ Makanan yang mengandung asam biasanya tahan lama, tetapi jika oksigen cukup jumlahnya dan gampang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus, maka daya awet dari asal tersebut hilang. Tingkat keasamaan sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri. Kondisi keasamaan yang baik untuk bakteri ialah 4,5-5,5. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Teori Atom Rutherford Mikroba Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium, kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. Suhu Suhu fermentasi sangat menentukan macam mikroba yang dominan selama fermentasi. Tiap-tiap mikroorganisme memiliki suhi pertumbuhan yang maksimal, suhu pertumbuhan minimal dan suhu optimal yaitu suhu yang memberikan terbaik dan perbanyakan diri tercepat. Oksigen Udara atau oksigen selama fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Setiap mikroba membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertumbuhan atau membentuk sel-sel baru dan untuk fermentasi. Misalnya ragi roti βSaccharomycess cereviseaeβ akan tumbuh lebih baik dalam keadaan aerobik, tetapi keduanya akan melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih cepat dengan keadaan anaerobik. Waktu Laju perbanykan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi pertumbuhannya. Pada kondisi optimal, bakteri akan membelah sekali setiap 20 menit. Untuk beberapa bakteri memilih waktu generasi yaitu selang waktu antara pembelahan, dapat dicapai selama 20 menit. Jika waktu generasinya 20 menit pada kondisi yang cocok sebuah sel dapat menghasilkan beberapa juta sel selama 7 jam. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Hukum Hess adalah Proses Fermentasi Fermentasi adalah kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari singkong. Tape merupakan produk fermentasi tradisional yang diinokulasi dengan kultur campuran dengan jumlah dan jenis yang tidak diketahui sehingga hasilnya sering tidak stabil. Ragi tape yang bagus harus dikembangkan dari kultur murni. Kultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan dalam fermentasi dengan sifat-dan karaktersitik yang diketahui dengan pasti sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang jelas. Dalam proses fermentasi kultur murni dapat digunakan secara tunggal ataupun secara campuran. Contoh penggunaan kultur murni tunggal adalah Lactobacillus casei pada fermentasi susu sedang contoh campuran kultur murni adalah pada fermentasi kecap, yang menggunakan Aspergillus oryzae pada saat fermentasi kapang dan saat fermentasi garam digunakan bakteri Pediococcus sp dan khamir Saccharomyces rouxii. Industri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh beberapa faktor Mikrobia Bahan dasar Sifat-sifat proses Pilot-plant Mikrobia Mikrobia dalam industri fermentasi merupakan faktor utama, sehingga harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu Murni Unggul Stabil Bukan patogen Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Reaksi Eksoterm adalah β Murni Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni dari satu strain tertentu yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik. Pengembangan inokulum yang terdiri campuran biakan murni belum berkembang di Indonesia. Sebagai contoh, inokulum tempe yang dibuat LIPI masih merupakan inokulum kultur tunggal sehingga produsen tempe sering mencampur inokulum murni dengan inokulum tradisional dengan maksud memperoleh hasil yang baik. Inokulum tape ragi tape juga belum berkembang. Di Malaysia, telah dikembangkan campuran kultur murni untuk membuat tape rendah alkohol. Ini merupakan upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang sebagian besar muslim. Isolatnya sendiri diperoleh dari ragi yang telah ada di pasaran. Penggunaan inokulum campuran harus memperhatikan kebutuhan nutrisi mikroorganismenya. Kultur campuran yang baik adalah model suksesi sehingga antar organisme tidak bersaing namun saling mendukung untuk pembentukan produk. β Unggul Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat unggul yang ada harus dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan kondisi proses yang diharapkan. Proses rekayasa genetik dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad dengan maksud mempertinggi produk yang diharapkan dan mengurangi produk-produk ikutan. β Stabil Pada kondisi yang diberikan, mikrobia harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak mengalami perubahan karena mutasi atau lingkungan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Koloid adalah β Bukan Patogen Mikrobia yang digunakan adalah bukan patogen bagi manusia maupun hewan, kecuali untuk produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan. Bahan Baku Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan di negara berkembang adalah Molase, karena banyak tebu Jerami Dedak Kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapa Ampas tebu, ampas biji-bijian yang telah diambil minyaknya Kotoran binatang Air limbah Sampah sebagai komponen pupuk Sisa pabrik kertas, pabrik susu dan sebagainya. Bahan dasar harus mempunyai syarat-syarat Mudah didapat Jumlah besar Murah harganya Bila diperlukan ada penggantinya. Sifat-sifat Proses Sifat-sifat proses harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam melakukan metabolisme. Kondisi yang dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob, sedang bentuk medium dapat cair ataupun padat. Dalam proses produksi dapat digunakan proses tertutup ataupun kontinyu. Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam proses industri juga akan menentukan Tipe fermentor Optimasi lingkungan pH, aerasi, suhu. kadar nutrien Macam alat bantu sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya Cara pengunduhan hasil, sterilisasi. Pilot-plant Pilot plant adalah semacam laboratorium tetapi di atas skala laboratorium dan di bawah skala perusahaan. Jika dalam pilot plant sudah menunjukkan hasil baik, dapat dibawa ke skala industri, karena dalam skala industri sudah terkait modal sehingga diperhitungkan kegagalan. Dengan pilot plant kegagalan dikurangi 75% daripada langsung dari laboratorium. Demikianlah pembahasan mengenai Fermentasi adalah β Pengertian, Jenis, Faktor dan Proses semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. π π π
pernyataan yang benar mengenai fermentasi adalah